Sopir Truk Dipalak Rp50 Ribu di Pasar Sukabumi: Polisi Turun Tangan
Jagat media sosial kembali dihebohkan oleh sebuah video viral yang memperlihatkan seorang sopir truk dipalak hingga Rp50 ribu hanya untuk parkir di kawasan Pasar Sukabumi. Insiden ini memicu kemarahan warganet dan masyarakat luas, yang menilai praktik pungutan liar (pungli) seperti ini sudah meresahkan dan mencoreng wajah fasilitas umum. Tak lama setelah video itu viral, pihak kepolisian langsung turun tangan.
Kronologi: Viral di Media Sosial, Masyarakat Bereaksi Keras
Video berdurasi kurang dari satu menit itu pertama kali diunggah oleh akun media sosial lokal dan dengan cepat menyebar luas. Dalam rekaman tersebut, terlihat seorang pria yang diduga juru parkir liar meminta uang sebesar Rp50 ribu kepada sopir truk yang baru saja berhenti untuk bongkar muatan di kawasan Pasar Sukabumi.
Sopir tersebut tampak terkejut dan sempat mempertanyakan nominal yang dianggap tidak masuk akal. Namun, karena merasa tertekan dan ingin segera melanjutkan aktivitasnya, sopir itu akhirnya membayar.
Komentar dari netizen pun langsung membanjiri unggahan tersebut. Banyak yang menilai bahwa praktik seperti ini sudah sangat sering terjadi, namun baru kali ini terekam jelas dan menjadi perhatian publik.
“Parkir atau pemalakan? Sudah saatnya ditindak tegas, jangan sampai sopir jadi sapi perah,” tulis salah satu pengguna Twitter.
Pihak Kepolisian Bergerak Cepat
Menanggapi viralnya video tersebut, Polres Sukabumi segera melakukan penyelidikan. Tim turun langsung ke lokasi untuk mengonfirmasi kebenaran informasi dan mengidentifikasi pelaku yang terekam dalam video.
Kapolres Sukabumi menyampaikan bahwa pihaknya tidak akan mentolerir aksi premanisme dan pungli, apalagi di ruang publik seperti pasar yang seharusnya menjadi tempat aman dan nyaman bagi semua orang.
“Kami sudah identifikasi individu yang bersangkutan dan akan segera menindaklanjuti sesuai hukum yang berlaku. Premanisme dalam bentuk apa pun tidak boleh dibiarkan,” tegasnya dalam keterangan resmi.
Pemerintah Daerah Diminta Evaluasi Pengelolaan Parkir
Kasus ini juga menjadi pukulan bagi pengelolaan fasilitas umum di tingkat daerah. Masyarakat meminta pemerintah kota dan dinas terkait mengevaluasi sistem pengelolaan parkir pasar yang rawan disusupi pihak-pihak tidak resmi.
Sejumlah pihak juga mendorong agar parkir pasar dikelola secara profesional, transparan, dan berbasis teknologi digital agar pungli bisa diminimalisir.
Momentum Bersihkan Fasilitas Umum dari Pungli
Insiden pemalakan terhadap sopir truk di Pasar Sukabumi bukan hanya tentang nominal Rp50 ribu, tetapi soal rasa keadilan dan keamanan di ruang publik. Dengan langkah cepat dari pihak kepolisian, diharapkan praktik serupa bisa diberantas hingga ke akarnya.
Masyarakat pun diimbau untuk tidak takut melapor jika menemukan kejadian serupa di wilayah lain. Kolaborasi antara warga dan aparat menjadi kunci menciptakan lingkungan yang bersih dari premanisme dan pungutan liar.