Tragedi Papua: Dua Warga Jabar Ditembak Mati oleh KKB Saat Bekerja
Aksi kekerasan bersenjata kembali terjadi di Papua. Kali ini, dua orang pekerja asal Jawa Barat menjadi korban dalam serangan yang diduga dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Insiden tragis ini terjadi saat kedua korban sedang menjalankan tugas pekerjaan mereka di wilayah terpencil Kabupaten Intan Jaya.
Menurut laporan resmi dari Satgas Damai Cartenz, penembakan terjadi pada Selasa pagi ketika para pekerja tengah melakukan aktivitas pembangunan fasilitas umum. Tanpa peringatan, sekelompok orang bersenjata menyerang dan langsung melepaskan tembakan ke arah para pekerja. Dua korban yang diketahui berasal dari Kabupaten Garut dan Cianjur, tewas di tempat akibat luka tembak serius.
Kronologi Kejadian
Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz, Kombes Faizal Ramadhani, menyatakan bahwa kejadian berlangsung sangat cepat dan brutal. “Korban saat itu tidak dalam kondisi bertempur atau membawa senjata. Mereka murni pekerja sipil yang tengah membantu pembangunan infrastruktur daerah,” ujarnya dalam konferensi pers.
Pasukan keamanan gabungan yang mendapat laporan langsung diterjunkan ke lokasi untuk mengamankan area dan mengevakuasi jenazah para korban. Operasi pencarian terhadap pelaku juga langsung digelar di wilayah hutan sekitar lokasi kejadian.
Identitas Korban dan Proses Evakuasi
Kedua korban yang tewas telah diidentifikasi sebagai pria berusia 28 dan 34 tahun. Keduanya bekerja sebagai teknisi lapangan dari perusahaan kontraktor yang ditunjuk pemerintah untuk membangun fasilitas jalan dan jembatan penghubung antar kampung.
Proses evakuasi jenazah memakan waktu panjang karena medan yang sulit dan masih tingginya potensi gangguan keamanan. Jenazah akhirnya berhasil diterbangkan ke Timika sebelum dipulangkan ke kampung halaman mereka di Jawa Barat.
Duka dan Reaksi Keluarga
Tangis pecah di rumah duka ketika kabar penembakan sampai ke pihak keluarga. Mereka tidak menyangka bahwa tugas rutin mencari nafkah justru berujung pada tragedi.
“Kami hanya ingin keadilan. Anak saya ke sana untuk bekerja, bukan untuk berperang,” ujar ayah salah satu korban dengan suara bergetar.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyampaikan belasungkawa dan siap memberikan pendampingan serta santunan kepada keluarga korban. Sementara itu, pihak perusahaan menyatakan akan meninjau kembali aspek keamanan dalam penempatan pekerja di daerah rawan konflik.
Seruan untuk Perlindungan Warga Sipil
Insiden ini kembali menyoroti pentingnya perlindungan terhadap warga sipil, terutama mereka yang bekerja di wilayah rawan konflik. Lembaga swadaya masyarakat dan pemerhati HAM mendesak pemerintah pusat untuk segera mengambil langkah konkret dalam menjamin keselamatan para pekerja sipil.
“Ini bukan pertama kalinya warga sipil menjadi korban. Negara harus hadir dan menjamin keamanan mereka, terutama di daerah-daerah yang belum stabil,” kata Direktur LBH Papua, Yohana Wonda.
Saatnya Bertindak Tegas
Tragedi penembakan dua pekerja asal Jabar ini menambah panjang daftar korban sipil di Papua. Di tengah upaya pembangunan dan integrasi sosial, kekerasan semacam ini menjadi luka mendalam bagi bangsa. Penindakan tegas terhadap pelaku dan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan keamanan di Papua kini menjadi keharusan, bukan sekadar wacana.