Terjatuh di Jalur Ekstrem Rinjani, Pendaki WNA Asal Swiss Dievakuasi Tim SAR
Gunung Rinjani, salah satu destinasi pendakian paling populer di Indonesia, kembali menjadi sorotan setelah seorang pendaki asal Swiss mengalami kecelakaan di jalur ekstrem pendakian. Pria berusia 30-an tahun itu dilaporkan terjatuh saat menuruni jalur bebatuan curam, yang mengakibatkan cedera serius dan memerlukan proses evakuasi darurat oleh tim SAR gabungan.
Insiden ini terjadi di kawasan Plawangan Sembalun, salah satu titik jalur yang dikenal menantang dan licin, terutama saat cuaca tidak bersahabat. Pendaki yang tidak disebutkan namanya tersebut awalnya mendaki bersama kelompok kecil, namun kehilangan keseimbangan saat melintasi medan terjal.
Proses Evakuasi Dikebut Meski Medan Sulit
Begitu menerima laporan dari rekan pendaki korban, Tim SAR Mataram bersama relawan, petugas Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), dan porter lokal segera bergerak ke lokasi. Proses evakuasi dilakukan secara manual karena akses kendaraan tidak memungkinkan di titik kejadian.
Dengan tandu dan peralatan medis darurat, tim SAR harus menempuh jalur curam selama lebih dari lima jam, menuruni lereng dengan hati-hati agar korban tidak mengalami luka tambahan. Meski cuaca cukup bersahabat saat evakuasi berlangsung, tim harus berjibaku menghadapi jalur licin dan berbatu.
“Korban dalam kondisi sadar tapi mengalami cedera pada bagian kaki dan pinggang. Saat ini sudah dievakuasi ke pos bawah dan akan segera dibawa ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut,” ungkap salah satu anggota Basarnas.
Rinjani: Indah tapi Penuh Tantangan
Gunung Rinjani memang menawarkan panorama yang memukau, mulai dari danau Segara Anak hingga puncaknya yang legendaris. Namun keindahan itu juga dibarengi dengan jalur pendakian yang tergolong berat, terutama bagi mereka yang tidak memiliki persiapan fisik dan teknis yang cukup.
Plawangan Sembalun, lokasi jatuhnya pendaki Swiss ini, dikenal sebagai salah satu jalur rawan kecelakaan karena tanjakan dan turunan ekstrem yang dipenuhi kerikil lepas serta jurang di sisi jalur.
Peringatan bagi Pendaki: Keselamatan Nomor Satu
Peristiwa ini menjadi pengingat penting bagi seluruh pendaki, baik lokal maupun mancanegara, bahwa keselamatan adalah prioritas utama dalam setiap kegiatan petualangan di alam bebas. Persiapan fisik, perlengkapan yang sesuai, serta pendamping berpengalaman sangat disarankan bagi siapa pun yang ingin menaklukkan Rinjani.
Pihak TNGR juga kembali mengimbau para pendaki agar melapor sebelum dan sesudah pendakian, mengikuti arahan pemandu, serta tidak memaksakan diri saat kondisi tubuh atau cuaca tidak memungkinkan.
Alam Harus Dihormati, Bukan Ditantang Tanpa Persiapan
Insiden pendaki asing yang terjatuh di Gunung Rinjani ini menambah daftar panjang kecelakaan yang terjadi di jalur pendakian favorit tersebut. Meski telah dievakuasi dengan selamat, peristiwa ini menyimpan pesan kuat bahwa kecintaan terhadap alam harus dibarengi dengan rasa hormat dan kewaspadaan penuh.
Gunung bukan tempat adu nyali, melainkan ruang untuk belajar rendah hati di hadapan keindahan dan bahaya yang nyata.