Lestari Moerdijat: Peningkatan Kapasitas Guru Harus Jadi Prioritas Berkelanjutan
Pendidikan berkualitas dimulai dari guru yang berkualitas. Itulah pesan utama yang disampaikan oleh Lestari Moerdijat, Wakil Ketua MPR RI, dalam forum pendidikan nasional baru-baru ini. Dalam pidatonya, ia menekankan bahwa peningkatan kapasitas guru tidak boleh berhenti pada pelatihan satu kali atau program jangka pendek semata, melainkan harus menjadi agenda nasional yang dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan.
Guru, Pilar Utama Pembangunan SDM
Lestari menyoroti bahwa di tengah arus globalisasi dan revolusi industri 4.0, tantangan dunia pendidikan semakin kompleks. Guru bukan hanya dituntut menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga berperan sebagai pendidik karakter, fasilitator teknologi, dan pembimbing generasi masa depan.
“Tanpa guru yang kompeten, visi besar pembangunan sumber daya manusia hanya akan menjadi mimpi,” tegas Lestari.
Menurutnya, kompetensi guru harus terus dikembangkan agar mampu beradaptasi dengan perubahan kurikulum, kemajuan teknologi, dan dinamika sosial budaya peserta didik. Ia juga mengingatkan bahwa peningkatan kapasitas ini harus menyasar semua wilayah Indonesia, termasuk daerah tertinggal dan terpencil.
Pelatihan Berkelanjutan, Bukan Sekadar Formalitas
Lestari mengkritisi praktik pelatihan guru yang bersifat seremonial dan hanya sekadar memenuhi target administrasi. Ia menekankan pentingnya pelatihan yang aplikatif, relevan dengan tantangan nyata di lapangan, serta disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing guru.
Selain itu, ia mendorong adanya sistem monitoring dan evaluasi yang transparan agar hasil pelatihan benar-benar berdampak pada peningkatan mutu pembelajaran di kelas.
“Kita tidak bisa bicara kualitas pendidikan jika masih menyepelekan pelatihan guru. Konsistensi dan keberlanjutan harus jadi prinsip utama,” tambahnya.
Sinergi Pemerintah dan Masyarakat
Peningkatan kapasitas guru, menurut Lestari, bukan hanya tanggung jawab Kementerian Pendidikan. Ia mengajak seluruh pemangku kepentingan—mulai dari pemerintah daerah, lembaga pendidikan, sektor swasta, hingga komunitas masyarakat—untuk bersinergi menciptakan ekosistem pembelajaran yang mendukung guru.
Pemerintah daerah diminta lebih aktif mengalokasikan anggaran pelatihan guru dalam APBD, sementara sektor swasta didorong untuk turut ambil bagian dalam program corporate social responsibility (CSR) yang mendukung pengembangan pendidikan.
Harapan ke Depan
Lestari Moerdijat berharap langkah ini menjadi gerakan nasional yang menyentuh akar permasalahan pendidikan di Indonesia, bukan hanya perbaikan infrastruktur atau distribusi buku, tetapi penyiapan guru yang benar-benar siap membentuk generasi unggul.
Ia pun mengingatkan bahwa keberhasilan pendidikan tidak dapat diukur dalam waktu singkat. Namun dengan komitmen jangka panjang, hasilnya akan berdampak besar bagi masa depan bangsa.
Guru Hebat, Masa Depan Cerah
Seruan Lestari Moerdijat untuk menjadikan peningkatan kapasitas guru sebagai prioritas berkelanjutan merupakan pengingat bahwa investasi terbaik bagi bangsa adalah pada pendidiknya. Ketika guru-guru Indonesia dibekali dengan kompetensi, wawasan, dan dukungan yang tepat, maka masa depan pendidikan Indonesia akan semakin cerah dan berdaya saing global.